Begitulah judul yang mencerminkan bagaimana blog ini ditinggal tanpa ada cerita-cerita baru yang membuat tempat ini keliatan dijamah dan sering dirawat. tapi beberapa kata diatas sudah menjadi jawabanku sendiri dan mungkin menjadi untaian kata-kata yang ampuh jika ada yang bertanya.
Postingan ini mungkin juga akan berbicara mengenai alasan yang menyangkut cerita. namun kenapa tetap tidak ada kata yang akan menjadi suatu alinea dan paragraf baru yang akan membuat suatu posting akan tetap menjadikan suatu cerita.
Hanya alasan yang terus berputar didalam pikiran untuk menyudahi tulisan ini. tapi alasan yang tepat untuk memulai menutup window blog ini masih belum dapat, sehingga tangan tetap akan berada di atas keyboard dan sedikit menyentuhkan tuts pada keyboard.
Dan postingan ini dilanjut setelah diem/mangkrak 3 jam setelah dua alinea diatas.
lanjut lagi…
Kelanjutannya pun tetep mengenai alasan bahwa untuk meneruskan tulisan ini sudah ada sinyal-sinyal dikepala untuk bilang cukup dan berhenti. tapi entah gerak antara pikiran dan tangan tetap tidak sinkron. malah akhirnya membuat salah satu indra bagian mata tetap terpaku di monitor dan indra yang lain tetap terdiam entah karena rusak karena jalur sirkuit terkena alasan atau karena penyakit kondisi yang orang bilang itu adalah alasan juga.
Hai Cerita….
Akhirnya dibagian ini diriku bisa memanggil yang namanya cerita. padahal si cerita ini paling susah kalau diajak ngobrol dan ketemuan. ketika aku sendiri janjian untuk berkonsultasi, si alasan selalu mencoba mendahului dan sudah bisa ditebak bahwa alasanlah yang lebih dulu berkoar-koar dan menjadikan dirinya bangga bahwa dia bisa menggalahkan diriku.
Ingin rasanya bikin / membuat alasan ini jera atas tingkah lakunya yang mungkin akan akan membuat dia tidak bekerja karena suatu saat cerita akan selalu tertulis dengan sempurna. tapi si alasan ini selalu menang ketika dia dihadapkan dengan cerita yang tidak akan berkesudahan ketika aku sendiri selalu bertatap muka dan bergurau bersama.
aahhh… semoga tidak terlalu banyak alasan yang disalahkan dan cerita yang ditinggalkan.
